Hiruk
di gelas hitam bercermin
sepotong
ombak paras menata sapuan tangan
sungai-sungai
dahi penuh melanin
diseruput
bersama kawan
kehangatan
merangkul gigil yang kawin
meremah
kerutan lebur yang lahan
bajak
dadanya membaja karatan
disepuh
mutiara ditanami serupa taman
dirambah
alang-alang tak kalah laman
O,
gelas yang kehausan
Gurun
dahaga disapu angin
Diraup
ketelanjangan gedung-gaung yang samin
Dimanakah
kehausan
Dimanakah
angin
Tuangkan
samin!
Yogyakarta, 02 Desember 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar