MATA
Hitam
itu, bisa jadi putih bahkan penuh warna
Putih
itu, bisa dilabuhi mega hingga retak oleh petir-petir jingga
Bahkan
keduanya bisa malah abu-abu yang saling beradu
Tapi
kadang tak jelas apa warnanya.
TELINGA
Musik
yang paling tua, apakah suara adalah telinga itu sendiri?
Ataukah
telinga yang membuat tuli? Tapi dalam mimpi pun ada yang terdengar.
Bukankah
ia tak perlu daun (auricle)
seperti itu
jika hanya untuk
nada?
HIDUNG
Trayek
manuver udara hingga aroma.
BIBIR
Salah
satunya selalu bergerak bersuara ataupun tidak belaka. Ia tak bisu jika telinga tak
pernah ada.
LIDAH
Mengait
pada langit-langit. Berlompatan mengais bunyi dan rasa. Ia terlalu lentur untuk
sekedar bersalto jutaan mil. Seringkali menyulut peperangan dalam geraknya.
TANGAN
Tangan,
mengibar sebagai bendera perdamaian paling putih
Mematutnya
dalam bingkai,
seperti
buku penuh ruas takdir menebar arah,
terpajang
sketsa garis yang saling membeda
Namun
bukan benggala yang menyajikan layar ajaib,
membentangkan
lorong waktu ke muka
itu
adalah perdamaian dengan teka-teki
itu
adalah perdamaian dengan rahasia
itu
adalah perdamaian dengan Tuhan
itu
adalah perdamaian dengan manusia
KAKI
Mengayun
bertengger dimana-mana.
Sebenarnya ia tak pernah berjalan. Ia berjalan karena tubuh.
HATI
Silakan baca sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar