Senja membuntuti rahasia secarik flamboyan
Memeri pugaran waktu,
jalang memaki,
Katanya:
“kuyu kelopakmu memendam racun obsesi
mengering antara rumbai ambisi
Dibuang sembarang untuk larung sesaji
Antara pepasiran digulung riak
Ditimpali mitos dan emosi juga elegi
Dan laut yang tak kalah ampuh
Memecah buih melepuhkan karang naluri
Terkamnya meringkus tuntas serpih-serpih
Diijejalkan tradisi, kau”
Flamboyan yang kuyu sejanak berhenti sebelum dibawa
pasukan ombak
Ke tengah samudera:
“Tak takut kah gedung-gedung itu akan
Mencakar langitmu, merobek
Pusara yang biasa kau singgahi”
Senja tertegun melarikan cercanya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar